Langsung ke konten utama

Cara Mencuci Sesuai Jenis Kain / Bahan

Setiap pakaian terbuat dari jenis kain dan kombinasi ornamen yang berbeda. Oleh karena itu, perawatan yang diberikan juga tak selalu sama.

Perawatan busana sangat dipengaruhi oleh jenis serat kain yang digunakan. Proses pencucian yang sesuai untuk tiap jenis kain akan membuat pakaian tidak mudah rusak dan nyaman dipakai.

Ada dua jenis serat kain yang dikenal dalam industri mode, yaitu serat alam (natural fibre) dan serat buatan (man made fibre). Serat alam diperoleh dari hewan, tumbuhan, maupun mineral. Serat yang berasal dari hewan, misalnya wool, sutra (silk), cashmere, lama, unta, alpaca, vicuna, dan sebagainya.

Ada pula jenis serat alam yang terbuat dari tanaman, seperti kapas, linen, ramie, rosea, jute, sisal, manila, coconut, daun atu sisal, sabut, nanas, pisang, dan sebagainya. Jenis serat alam yang terbuat dari mineral cenderung jarang dipakai. Bahan ini biasa digunakan di dunia industri atau kain tenun tradisional, misalnya benang emas.

Man made fibre merupakan serat buatan manusia yang sengaja diciptakan untuk mengikuti atau meniru serat alam. Ada yang terbuat dari bahan alami, kemudian diolah lagi menjadi benang, misalnya viscoce atau rayon, tencel, acetate, dan sebagainya. Ada pula yang benar-benar sintetis, misalnya polyester (mengikuti sifat katun), nylon (mengikuti sifat sutra), dan akrilik (mengikuti wool).

Serat alam sangat mudah menyerap air dan keringan, sehingga nyaman digunakan. Namun, bahan ini juga mudah menyerap noda, seperti kuah soto atau kuah kari yang pekat dan sulit dihilangkan.

Jadi caranya harus dipisahkan antara pakaian yang berwarna putih, gelap, dan yang harus dicuci  menggunakan tangan atau di kucek.

Sutra merupakan bahan yang sangat rapuh. Pemilik pakaian biasanya akan melakukan cuci kering (dry cleaning). Namun, cara ini ternyata tidak baik dilakukan jika terlalu sering karena dapat merusak
bahan sutera tersebut.

Jenis pakaian tertentu juga sering kali menggunakan renda. Kain yang didominasi renda disarankan untuk tidak digantung saat pengeringan. Pengeringan di bawah matahari langsung atau digantung akan menyebabkan renda mekar atau melebar.

Kemudian jenis pakaian yang cepat kotor, misalnya baju tidur, harus langsung dicuci setelah dipakai. Pakaian ini menyerap banyak keringat dan kotoran selama si pemakai terlelap.

Serat buatan seperti polyester lebih mudah dirawat. Selain cara pencucian yang lebih mudah, pakaian berbahan ini bisa disimpan dengan dilipat atau digantung.

Wool juga termasuk bahan yang sering dicuci kering. Padahal, bahan ini bisa dicuci dengan air dingin. Gunakan shampoo bayi, lalu diangin-anginkan tanpa diperas. Kalau lalai, masuk mesin cuci bisa menyusut. Dari ukuran L jadi S.Maka kenali jenis kain sebelum mencuci agar tidak menyesal dikemudian hari. Karena mencegah lebih baik daripada menyesal dikemudian hari bukan???

Semoga artikel berikut bisa bermanfaat dan dapat menjadi inspirasi solusi anda mencuci jenis kain yang berbeda.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Keunggulan Sablon Manual

Kelebihan dan Kekurangan Cetak Sablon Kaos Manual Terdapat beberapa jenis tehnik cetak sablon yang mengalami perkembangan yang luar biasa, masing-masing memiliki kelebihan dan keunggulan seperti cetak sablon Manual, ditengah perkembangan tehnologi dibidang cetak mencetak khususnya cetak sablon kaos, cetak sablon kaos konvensional masih digunakan hingga saat ini termasuk di Jangkrik T-shirt Production. Bagi anda yang ingin menggunakan jasa sablon manual, dibawah ini akan kami uraikan beberapa kelebihan dari sablon manual. Kelebihan cetak sablon kaos manual Masih tingginya ketertarikan masyarakat untuk menggunakan cetak sablon kaos manual pastinya tidak terlepas dari berbagai kelebihan yang dimilikinya. Secara umum menyablon kaos dengan menggunakan tehnik manual memerlukan peralatan yang cukup banyak dengan pengerjaan yang membutuhkan ketelitian dan kesabaran, tentunya SDM yang mendukung. Berikut beberapa kelebihan cetak sablon Manual a

Warna Kaos Yang Paling Banyak di Minati

Berbisnis di bidang kaos memang seperti tak ada habisnya. Selalu ada saja sesuatu yang baru untuk dieksplorasi. Sebagai kebutuhan primer manusia modern, kaos menjadi salah satu produk terlaris yang mempengaruhi perekonomian dunia. Melihat kesempatan yang ada, para pebisnis yang jeli melihat peluang pun ikut berpartisipasi dalam persaingan. Berbagai usaha pun dilakukan dan akhirnya membuahkan hasil. Kaos dengan berbagai bahan, jenis sablon dan jahiran muncul dengan segmentasinya masing-masing. Data dan fakta baru pun bermunculan. Di antara data dan fakta baru tersebut adalah, bahwa sejauh ini ternyata ada beberapa warna kaos yang sangat laris dan memiliki demand yang tinggi. Berikut adalah 5 warna kaos terfavorit yang paling laku di sepanjang sejarah industri garmen, sablon dan konveksi kaos.                                                                 Simple Warna Kain 5. Abu Misty Secara definitif, kata misty berasal dari bahasa inggris yang berarti kelabu, berkabut,

Sejarah Tekstil

Sejarah Tekstil di Zaman Batu Tekstil berasal dari bahasa Latin textilis atau bahasa Prancis texere yang artinya menenun. Tekstil dibuat dari serat, baik yang alami atau yang buatan. Serat alami berasal dari tanaman, binatang, atau mineral. Dibandingkan dengan hewan atau mineral, tanaman menyediakan lebih banyak serat. Selain wol, serat hewan adalah serat sutera. Meski wol terbanyak dihasilkan oleh biri-biri, namun bulu keluarga unta dan kambing pun bisa dimanfaatkan. Serat mineral alami untuk tekstil adalah asbestos, sejenis batuan.  Benang Wol Sejak kapan manusia mengenal tekstil? Diduga, tekstil ada sejak zaman Neolitikum atau Batu Baru (8000-2000 SM). Penemuan alat tenun, misalnya gelondong benang atau alat tenun batu, membuktikan adanya proses pemintalan dan penenunan di zaman itu. Sejarah tekstil Saat orang mulai tinggal di kota, tekstil makin banyak dibuat dari beragam serat. Sayangnya hanya sedikit bukti tenunan di zaman peradaban kuno yang ditemukan, m